PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL EXAMPLES NON EXAMPLES PADA MATERI IPA SISWA KELAS VI MI ISLAM TARBIYATUL BANIN DUKUPUNTANG CIREBON.

Abstract

NURMALA FITRIANA. NIM. 2018.3.6.1.00544 : PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL EXAMPLES NON EXAMPLES PADA MATERI IPA SISWA KELAS VI MI ISLAM TARBIYATUL BANIN DUKUPUNTANG CIREBON. Penelitian ini dilakukan karena rendahnya kualitas pembelajaran yang dirancang oleh guru sebagai pendidik di Madrasah, sehingga berdampak pada rendahnya hasil belajar peserta didik dikarenakan model pembelajaran yang monoton. Padahal hal tersebut berpengaruh besar terhadap keaktifan peserta didik terhadap proses pembelajaran yang kemudian dapat menjadikan hasil belajar peserta didik relatif rendah. Oleh karena itu, peneliti menerapkan model pembelajaran Examples Non Examples dalam meningkatkan hasil belajar IPA pada materi perkembangbiakan generatif pada tumbuhan. Penerapan model pembelajaran ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik dan menjadikan kegiatan belajar mengajar menjadi lebih menarik. Rumusan masalah dalam penulisan skripsi ini adalah: Bagaimana penerapan pembelajaran model Examples Non Examples pada materi IPA siswa kelas VI MI Islam Tarbiyatul Banin? dan Apakah penerapan model pembelajaran Examples Non Examples mampu meningkatkan hasil belajar materi IPA siswa kelas VI MI Islam Tarbiyatul Banin? Adapun yang menjadi tujuan pada penelitian ini adalah: Mengetahui proses pembelajaran model Examples Non Examples pada materi IPA siswa kelas VI MI Islam Tarbiyatul Banin serta mengetahui hasil belajar pada materi IPA siswa kelas VI MI Islam Tarbiyatul Banin dengan penerapan model pembelajaran Examples Non Examples. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) sebanyak dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian ini adalah bahwa penerapan model Examples Non Examples pada materi IPA dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Pada pre siklus sebelum dilakukan tindakan dengan0presentasi ketuntasan 34,78 % rata-rata 79,75. Nilai ini belum sesuai dengan syarat mencapai ketuntasan belajar yaitu >75% dari jumlah peserta didik dalam satu kelas. Tingkat keberhasilan kelas pada siklus I ini adalah nilai rata-rata sebesar 76,50 dan yang dinyatakan tuntas belajar sebanyak 13 siswa. Peningkatan0terjadi pada siklus II dimana diketahui rata-rata adalah 80,65 dengan ketuntasan 85% (17 siswa) dan 15% (3 siswa) yang belum tuntas. Dengan demikian hasil belajar dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan sebesar 20% dari nilai rata-rata 76,50 menjadi 80,65.