“Pengaruh Manajemen Kepala Sekolah, Sikap dan Disiplin Guru terhadap Pelaksanaan Administrasi Pembelajaran Guru SMK di Kecamatan Dukupuntang Kabupaten Cirebon”

Abstract

Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian dan pengontrolan sumber daya manusia untuk mencapai sasaran secara efektif dan efisien. Kepala sekolah adalah orang yang terpilih secara selektif dari guru-guru yang ada di suatu sekolah. Kepala sekolah sebagai manajer dituntut mengorganisir seluruh sumber daya sekolah menggunakan prinsip “TEAM WORK” yang memiliki arti rasa kebersamaan (together), pandai merasakan (empaty), saling membantu (assist), kedewasaan (maturity), mematuhi (willingness), teratur (organization), menghormati (respect) dan berbaik hati (kindness). Sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan yang mana dapat memihak (favorable) maupun tidak memihak (unfavorable) pada suatu objek tertentu. Sikap sebagai komponen kognitif dan afektif yang saling berinteraksi dalam memahami dan merasakan suatu objek. Sedangkan sikap guru dapat berupa afektif positif dan negatif antara lain memdidik, mengajar membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi yang berkaitan dengan objek psikologis siswa di sekolah. Disiplin adalah mengikuti dan mematuhi peraturan yang telah ditetapkan. Guru berusaha meamatuhi dan menjalankan tugasnya di sekolah dengan senang hati dan mematuhi peraturan yang ada, tanpa ada syarat tambahan karena disiplin guru dapat menjadikan setiap individu memiliki bakat untuk bekerja secara jujur tanpa adanya paksaan dalam mematuhi prinsip dan menjalankan tugasnya sebagai pendidik dan memberikan panutan atau teladan bagi para siswa. Administrasi pembelajaran adalah upaya untuk mengatur kegiatan belajar mengajar agar tercapainya tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien. Tugas guru dalam proses belajar mengajar adalah guru harus membuat perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran dengan berbagai aspek seperti kemampuan melaksanakan metode, menggunakan sarana dan mewujudkan iklim pembelajaran yang kondusif atau menyenangkan bagi siswa. Metode dalam penelitian ini menggunakan kuantitatif dengan pendekatan korelasi. Populasinya adalah semua guru SMK di Kecamatan Dukupuntang Kabupaten Cirebon yang berjumlah 220 orang dan sampel 55 orang guru. Hasil penelitian yang dilakukan adalah: 1) Terdapat hubungan yang signifikan antara variabel manajemen kepala sekolah dengan sikap guru, dengan nilai korelasi sebesar 0,907 dan koefisien tersebut menunjukan hubungan yang sangat kuat. 2) Terdapat pengaruh yang signifikan variabel manajemen kepala sekolah terhadap pelaksanaan administrasi pembelajaran guru dengan nilai r = 0,524, R2 = 27,5% dan persamaan regresinya v = 29,200 + 0,754 X1. 3) Terdapat pengaruh yang signifikan variabel sikap guru terhadap pelaksanaan administrasi pembelajaran guru dengan nilai r = 0,458, R2 = 21% dan persamaan regresinya v = 40,222 + 0,733 X2. 4) Terdapat pengaruh yang signifikan variabel disiplin guru terhadap pelaksanaan administrasi pembelajaran guru dengan nilai r = 0,321, R2 = 10,3% dan persamaan regresinya v = 50,125 + 0,553 X3. 5) Terdapat pengaruh yang signifikan variabel manajemen kepala sekolah, sikap dan disiplin guru secara simultan terhadap pelaksanaan administrasi pembelajaran guru dengan nilai r = 0,576, R2 = 33,2% dan persamaan regresinya v = 16,497 + 0,917 X1 + -0,279 X2 + 0,415 X3. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa manajemen kepala sekolah, sikap dan disiplin guru berpengaruh terhadap pelaksanaan administrasi pembelajaran guru.