Manajemen Transformasi Kurikulum Pendidikan Pesantren di Pondok Buntet Pesanntren Kabupaten Cirebon

Abstract

Ammar Firman Maulana. NIM. 2018.8.1.3.0065 “Manajemen Transformasi Kurikulum Pendidikan Pesantren di Pondok Buntet Pesantren Kabupaten Cirebon”. Pondok Buntet Pesantren kabupaten Cirebon adalah salah satu diantara pondok pesantren yang mengalami berbagai macam Transfromasi diberbagai aspek, termasuk yang berkaitan dengan kurikulum pendidikan. Pondok Buntet Pesantren mengalami gejala transformasi karena bertujuan menjadikan santri atau peserta didiknya mempunyai kepribadian muslim yang menguasai ilmu-ilmu agama dan mengamalkannya, sehingga bermanfaat untuk dirinya, keluarga, masyarakat, agama dan negara. Tapi sekarang ini tujuan itu diperluas menjadi ulama intelektual (Ulama yang menguasai ilmu-ilmu pengetahuan umum) dan intelektual ulama (Sarjana dalam bidang ilmu pengetahuan umum yang juga mampu menguasai ilmu-ilmu agama). Peneltian ini bertujuan untuk mengkaji manajemen transformasi kurikulum di pondok Buntet Pesantren Kabupaten Cirebon. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Instrumen penelitiannya dengan pengumpulan data dengan cara wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi serta triangulasi data. Manajemen Transformasi Kurikulum Pendidikan Pesantren di Pondok Buntet Pesantren Kabupaten Cirebon dilakukan meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan. Perencanaan dimulai dengan dengan menentukan kegiatan yang mengacu pada aspek usaha untuk melaksanakan dan menyempurnakan kurikulum yang telah ada, agar mendapatkan hasil yang lebih maksimal. Pada tahap pengorganisasian dilakukan oleh masing-masing Pondok Pesantren itu sendiri, YLPI Buntet Pesantren berperan mengorganisir seluruh pengasuh dan santri (pengurus) didalam kegiatan dimana asas-asas efektivitas dan efisiensi. Pada tahap pelaksanaan,nya adalah dengan memasukkan berbagai macam kurikulum untuk menjawab tantangan modernitas dan menjawab kebutuhan masyarakat. Dalam tahap pengawasaan dilakukan dengan beraneka ragam bentuk pengawasan yang disusun oleh masing-masing pondok dan diberikan keleluasaan dalam mengembangkan model pengawasannya.