MODEL PENDIDIKAN MULTIKULTURALISME DAN KEARIFAN LOKAL DI INSTITUT STUDI ISLAM FAHMINA CIREBON

Publikasi Unusia

MODEL PENDIDIKAN MULTIKULTURALISME DAN KEARIFAN LOKAL DI INSTITUT STUDI ISLAM FAHMINA CIREBON

Tampilkan catatan item lengkap

Judul: MODEL PENDIDIKAN MULTIKULTURALISME DAN KEARIFAN LOKAL DI INSTITUT STUDI ISLAM FAHMINA CIREBON
Penulis: SITI ROBIAH AL FATIMAH SUGONO
Abstrak: Penelitian ini dilatar belakangi dengan maraknya konflik yang di dasari oleh ketidaksukaan terhadap satu kelompok diluar dirinya. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah ingin memperoleh gambaran tentang model pendidikan multikulturalisme dan kearifan lokal di Institut Studi Islam Fahmina Cirebon yang di gadang-gadang menjadi problem solving dari maraknya konflik yang didasari oleh kurangnya toleransi. Menurut Tilaar H.A.R. dalam bukunya Multikulturalisme Tantangan-Tantangan Global Masa Depan dalam Transformasi Pendidikan Nasional mengatakan pendidikan multikultural harus direncanakan dalam sebuah desain kurikulum yang integratif dan didukung dengan lingkungan serta struktur dan budaya sekolah yang memberikan kontribusi positif terhadap pembinaan sikap dan perilaku multikultur tersebut. Pendidikan multikultural, secara substantif harus bisa menjadi bagian integral dalam mata pelajaran life skill, produktif atau kontraproduktif terhadap pengembangan sikap multikultur pada siswa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang artinya semua informasi atau data yang diperoleh diwujudkan dengan berkas-berkas pembelajaran berupa: silabus dan kegiatan-kegiatan yang rutin gdilakukan oleh mahasiswa/mahasiswi ISIF. Hasil penelitian selama dua bulan ini menujukkan bahwa hadirnya ISIF ditengah masyarakat yang dewasa ini banyak perpecahan dikarenakan perbedaan perlu ada Institusi Formal yang mampu menyajikan pengetahuan tentang multikulturalisme ke pemuda-pemudi generasi bangsa, karna masa depan Indonesia terletak di tangan para mahasiswa/i. Indonesia tidak hanya membutuhkan generasi yang ahli dalam teknologi, ilmu alam ataupun ilmu tekhnik tetapi Indonesia pun membutuhkan generasi yang mencerahkan dengan perspektif pluralis, multikultural dan kesetaraan. Jika perspektif adalah ilmu pengetahuan maka harus ada yang mau menyebarkan ilmu pengetahuan tersebut agar pemahaman menjadi utuh dan masyarakat tidak lagi mudah mempercayai hoax atau ujaran kebencian yang hari ini marak dan menjadi sebuah kewajaran. Sesuatu yang dilakukan secara masif dan dilakukan oleh banyak orang akan menjadi suatu kewajaran atau hal biasa yang harus diterima walaupun itu sebuah kesalahan/kejahatan. Kata kunci: Pendidikan, Multikulturalisme dan Kearifan Lokal
Deskripsi: Kata Kunci : Pendidikan, Multikulturalisme dan Kearifan Lokal Referensi :
URI: https://drive.google.com/uc?export=view&id=1bLykdoz56HmUjXEzFplFXmWVMN6WTxls
https://repository.bungabangsacirebon.ac.id/repo/handle/123456789/859


File dalam item ini

File Ukuran Format Lihat

Tidak ada file yang diasosiasikan dengan item ini.

Item ini muncul di Koleksi berikut

Tampilkan catatan item lengkap

Telusuri Repositori


Pencarian Lanjutan

Jelajahi

Akun Saya