MANAJEMEN PENDIDIKAN KARAKTER (Studi Fenomenologi pada Ritus Memayu di Kramat Buyut Trusmi Kecamatan Plered Kabupaten Cirebon)

Publikasi Unusia

MANAJEMEN PENDIDIKAN KARAKTER (Studi Fenomenologi pada Ritus Memayu di Kramat Buyut Trusmi Kecamatan Plered Kabupaten Cirebon)

Tampilkan catatan item lengkap

Judul: MANAJEMEN PENDIDIKAN KARAKTER (Studi Fenomenologi pada Ritus Memayu di Kramat Buyut Trusmi Kecamatan Plered Kabupaten Cirebon)
Penulis: TARUNA
Abstrak: ABSTRAK MANAJEMEN PENDIDIKAN KARAKTER (Studi Fenomenologi pada Ritus Memayu di Kramat Buyut Trusmi Kecamatan Plered Kabupaten Cirebon) Kata Kunci: Manajemen, Pendidikan karakter, Ritus Memayu, dan Pewarisan Nilai Pendidikan afeksi menyeruak pada tataran sistem pendidikan nasional kita sebagai refleksi keresahan terjadinya patologi sosial. Banyak konsep pengentasan, namun out put belum mampu menyelesaikan masalah sosial masyarakatnya. Fenomena ini menjadi dorongan insan pendidikan dalam merumuskan formula pendidikan karakter. Realita ini kemudian mengantarkan pentingnya penelitian tentang manajemen pendidikan nilai karakter berbasis kearifan local. Oleh karena itu ritus Memayu di Kramat Buyut Trusmi sebagai upaya eksploratif dalam mencari pola pendidikan afeksi .Penelitian untuk penulisan tesis ini memecahkan masalah tentang latar budaya masyarakatnya, manajemen pendidikan dan subtansi nilai pada ritus Memayu dan manajemen pewarisan nilai karakter ritus Memayu. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan paradigma penelitian kualitatif. Pendekatan yang digunakan adalah fenomenologi tipe deskriptif. Data dikumpulkan dengan teknik pengamatan dan pengamatan terlibat, wawancara mendalam, teknik dokumentasi. Sumber data dari partisipan yang terdiri dari para Kunci dan Kyai di Kramat Buyut Trusmi, perajin batik dan tokoh masyarakat. Teknik analisis data menggunakan Interpretative Phenomenological Analisis dari Jonathan A.Smith (1992) meliputi: transkrip orisinal, reading&reading, pernyataan penting, komentar eksploratoris, tema emergen,tema superordinat,menentukan pola antar kasus, mengkontruksi jalinan seluruh tema superordinat dan membuat laporan hasil analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ritus Memayu di Kramat Buyut Trusmi merupakan bentuk aktifitas budaya yang harus ditinjau dari berbagai unsur budaya yang ada di masyarakatnya. Unsur-unsur itu memiliki sumber moral, etika, estetika dan religious yang sama. Ritus yang dilakukan sebagai tempat tinggalnya nilai-nilai yang ada di masyarakatnya. Ritus Memayu dijadikan sebagai media pendidikan karena memiliki nilai-nilai yang diwariskan kepada pendukungnya. Nilai yang diusung terangkum dalam konsep Memayu Hayuning Diri. Maka pada tataran ini terangkum nilai-nilai baik seperti nilai teologis, nilai etis, nilai estetis, nilai logis,, nilai fisik, dan nilai teolologis. Untuk mencapai tujuan mulia tersebut maka diperlukan manajemen untuk bisa memberikan pengetahuan nilai, penghayatan nilai dan pelakonan nilai bagi pendukungnya melalui ritus Memayu.Nilai-nilai tersebut juga dianggap penting untuk ditransmisikan pada tingkatan masyarakat Trusmi khususnya. Terkait hal tersebut di atas dan dihubungkan dengan satuan pendidikan, tampak perlu adanya penciptaan latar budaya dalam melaksanakan pendidikan karakter di satuan pendidikan, perlu ada pendokumentasian tentang budaya tradisi masyarakat Trusmi sebagai aset pariwisata daerahnya. Hasil penelitian ini juga bisa dijadikan sebagai referensi dalam merumuskan kajian pengembangan materi akademis terutama dalam masalah pendidikan, manajemen pendidikan karakter, manajeman pewarisan nilai karakter dan manajemen pemertahanan budaya.*
Deskripsi: Kata Kunci : Referensi :
URI: https://drive.google.com/uc?export=view&id=1-gpW8UpLJBT1mBKiBXoaL3EAAooL5tkS
https://repository.bungabangsacirebon.ac.id/repo/handle/123456789/767
Tanggal: 2021-11-27


File dalam item ini

File Ukuran Format Lihat

Tidak ada file yang diasosiasikan dengan item ini.

Item ini muncul di Koleksi berikut

Tampilkan catatan item lengkap

Telusuri Repositori


Pencarian Lanjutan

Jelajahi

Akun Saya