MANAJEMEN LAYANAN LEMBAGA DALAM PEMBENTUKAN TUMBUH KEMBANG ANAK AUTISME DI PELITA HATI KOTA CIREBON

Abstract

Pendidikan di Indonesia berkembang dengan pesat. Kemajuan pendidikan juga berpengaruh terhadap segala aspek. Termasuk dalam penanganan anak autisme. Anak berkebutuhan khusus (autisme) dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan hidupnya membutuhkan layanan pendidikan, layanan sosial, layanan bimbingan dan konseling, dan berbagai jenis layanan lainnya yang bersifat khusus. Jenis-jenis layanan tersebut diberikan secara khusus kepada anak autisme oleh pihak yang berkompeten pada setiap jenis layanan tersebut. Karena itu anak autisme termasuk anak yang perlu mendapatkan pelayanan pendidikan di lembagalembaga khusus yang menerapkan sistem pendidikan inklusi. Pelita Hati adalah lembaga pendidikan on formal yang menangani anak-anak autisme dengan memberikan terapi behaviour dengan sistem one on one dan berkala di setiap penanganannya. Pada dasarnya anak autisme cenderung sulit berkomunikasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitiannya studi kasus dan sumber data menggunakan purposive sampling meliputi kepala lembaga dan guru pembimbing atau terapis. Instrumen penelitiannya berupa pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian, keunggulan program layanan yang diberikan oleh Pelita Hati adalah terapi behaviour yang menerapkan sistem one on one dan berkala. Pada setiap penanganannya berbeda-beda tergantung pada kebutuhan anak. Program yang dimiliki setiap anak pun berbeda-beda tergantung dari hasil obeservasi dan evaluasi. Akan tetapi, dalam penanganan anak autisme ini dibutuhkan kerjasama dari pihak orangtua dan masyarakat luas. Kurangnya pengetahuan orangtua dalam penanganan anak autisme yang menjadikan kendala lembaga Pelita Hati. Karena pada dasarnya perlakuan orangtua terhadap anak autisme disamakan dengan anak biasa lainnya dan penerimaan masyarakat terhadap anak autisme sendiri masih menjadi masalah krusial karena dianggap autisme adalah gangguan mental.