MANAJEMEN PENDIDIKAN KARAKTER SISWA DALAM MEMBINA MUTU LULUSAN DI SMP AL-ISLAM BOARDING SCHOOL KABUPATEN CIREBON

Abstract

ABSTRAK Muhamad Dani, NIM. “Manajemen Pendidikan Karakter Siswa Dalam Membina Mutu Lulusan di SMP Al-Islam Boarding School Kabupaten Cirebon”, Tesis, Manajemen Pendidikan Islam, Institut Agama Islam Bunga Bangsa Cirebon (IAI BBC). Pendidikan bermutu dihasilkan oleh proses yang bermutu. Internalisasi nilai-nilai karakter mulia akan menghasilkan pribadi yang unggul. Untuk melahirkan mutu lulusan yang berkarakter unggul diperlukan manajemen perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan yang efektif dan efesien. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi dan menganalisis: 1). Konsep mutu pendidikan melalui nilai-nilai karakter yang dikembangkan di SMP Al-Islam Boarding School Kabupaten Cirebon 2). Perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pendidikan karakter siswa dalam membina mutu lulusan di SMP Al-Islam Boarding School Kabupaten Cirebon. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif jenis studi kasus, dengan teknik pengumpulan data menggunakan triangulasi yaitu gabungan observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang sudah terkumpul dan sudah dicek keabsahannya dianalisis dengan cara: 1) reduksi data, 2) penyajian data, dan 3) penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan: Konsep mutu pendidikan yang berkarakter melalui nilai-nilai pesantren (keta’atan dan keikhlasan), kemandirian, kedisiplinan dan amanah. Perencanaan pendidikan karakter berpedoman kepada visi, misi sekolah. Pelaksanaan pendidikan karakter melalui pembelajaran (teaching), pengintegrasian semua materi pembelajaran. 2). Keteladanan (role model) 3). pembiasaan (habituation). 4). Pemberian nasehat dan perhatian kepada siswa 5). Penguatan (rainforching), dengan memberikan reward dan punishment. 6.) Membangun kerjasama komunikasi yang baik antara pihak sekolah dan orang tua siswa/santri. Pengawasan pendidikan karakter dengan peraturan-peraturan atau tata tertib sekolah/pondok, melibatkan seluruh warga sekolah dan pembina asrama (musyrif/musyrifah) serta orangtua ketika siswa berada di rumah.