STRATEGI GURU DALAM MENGEMBANGKAN KARAKTER TANGGUNG JAWAB PESERTA DIDIK PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI KELAS X MA KAPETAKAN CIREBON

Abstract

ABSTRAK PUPUT SAPUTRI NIM. 2018.1.21.1.02540: STRATEGI GURU DALAM MENGEMBANGKAN KARAKTER TANGGUNG JAWAB PADA MASA PANDEMI COVID-19 PESERTA DIDIK DI KELAS X MA KAPETAKAN CIREBON Dasar dilakukannya penelitian ini adalah begitu pentingnya sebuah starategi baru yang dilakukan oleh seorang guru guna mengembangkan karakter tanggung jawab peserta didik yang semakin pudar selama masa pandemic covid-19 melanda. Telat mengumpulkan tugas, kurang focus dalam belajar, kurang aktif dalam diskusi menjadi problem yang sering dijumpai guru ketika mengajar di kelas X MA Kapetakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi yang dikembangkan guru di MA Kapetakan dalam mengembangbangkan karakter tanggung jawab peserta didik di madrasah. Pendekatan yang digunakan dalam Menyusun peneltiaian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Data yang diperoleh berdasarkan hasil observasi (studi lapangan), interview atau wawancara, dan studi dokumentasi. Selanjutnya untuk menguji keabsahan data dilakukan dengan metode triangulasi. Kemuaidan hasil penelitian ini dipaparkan dalam bentuk deksirpsi data. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: Pertama, kondisi karakter tanggung jawab peserta didik MA Kapetakan Cirebon setelah masa pandemic covid-19 mengalami degradasi, untuk menangani kondisi tersebut maka perlu dilakukannya strategi baru yang dinilai mampu mengatasi kasus tersebut. Kedua, strategi yang dirancang guru terbagi menjadi dua system yaitu luring dan daring, saat luring strategi yang diterapkan adalah: pemberian keteladanan, reword dan funishment, kegiatan rutin, sedangkan ketika daring strategi yang digunakan adalah: pemberian lembar cheklis karakter dan portofolio. Ketiga, factor pendukung diantaranya: visi-misi sekolah yang mengedepankan pendidikan karakter, sinergisitas seluruh guru terhadap nilai-nilai karakter, sarana-prasarana yang memadai, serta tersedianya media pembelajaran yang baik. Adapun factor penghambat diantaranya: kurang maksimalnya guru dalam membina karakter peserta didik, serta evaluasi yang masih terfokus pada pengukuran semata.