MANAJEMEN PENDIDIKAN KARAKTER KEMANDIRIAN BERBASIS KECERDASAN MAJEMUK DI PONDOK PESANTREN ENTERPRENEURSHIP PEMUDA DAN MAHASISWA BOGOR

Publikasi Unusia

MANAJEMEN PENDIDIKAN KARAKTER KEMANDIRIAN BERBASIS KECERDASAN MAJEMUK DI PONDOK PESANTREN ENTERPRENEURSHIP PEMUDA DAN MAHASISWA BOGOR

Tampilkan catatan item lengkap

Judul: MANAJEMEN PENDIDIKAN KARAKTER KEMANDIRIAN BERBASIS KECERDASAN MAJEMUK DI PONDOK PESANTREN ENTERPRENEURSHIP PEMUDA DAN MAHASISWA BOGOR
Penulis: ABDULLAH HANIF
Abstrak: Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan yang tidak hanya berperan sebagai penyelenggara pendidikan agama Islam, tapi juga berperan sebagai lembaga sosial (pranata sosial) yang berpengaruh dalam menciptakan perubahan masyarakat. Melalui pendidikan berbasis kecerdasan majemuk, Pondok Pesantren Enterpreneurship Pemuda dan Mahasiswa memiliki misi untuk memberikan pendidikan lanjutan kepada santri yang notabene alumni pondok pesantren dalam rangka menghasilkan santri yang memiliki karakter kemandirian. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan aspek manajerial pendidikan karakter kemandirian berbasis kecerdasan majemuk meliputi tahap perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan karakter kemandirian berbasis kecerdasan majemuk di Pondok Pendawa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan teknik penggalian datanya menggunakan wawancara, pengamatan, studi dokumen, dan angket. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Tahap perencanaan sudah cukup memadai. Hal ini dibuktikan dengan: Pertama, terumuskannya SWOT dan VMTS Pondok Pendawa melalui mekanisme penyusunan yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan Pondok Pendawa; Kedua, tersedianya resources yang memadai dan relevan dengan VMTS; dan Ketiga, terumuskannya program dan kegiatan yang relevan dengan pendidikan karakter kemandirian berbasis kecerdasan jamak dalam bentuk program belajar (moral knowing), bekerja (moral action), dan beribadah (moral feeling); (2) Tahap pengorganisasian resources yang ada juga dapat disimpulkan cukup memadai untuk mendukung terwujudnya VMTS Pondok Pendawa. Hal ini dibuktikan dengan: Pertama, Pondok Pendawa memiliki struktur organisasi yang terdiri dari 7 (tujuh) devisi, dipimpin dipimpin oleh 1 (satu) orang santri senior. Hal ini menjadikan Pondok Pendawa tidak membutuhkan pegawai; Kedua, uraian tugas atau job description masing-masing struktur organisasi Pondok Pendawa telah terumuskan secara jelas dan operasional; dan Ketiga, Pondok Pendawa memiliki prinsip tatakelola yang mampu dijadikan rujukan pengelola dalam mengambil kebijakan, yakni mencerdaskan keragaman, melayani keragaman kecerdasan; (3) Tahap pelaksanaan program dan kegiatan juga dapat disimpulkan berjalan denngan sangat bagus sesuai dengan VMTS. Hal ini dibuktikan dengan: Pertama, hasil angket persepsi santri menyatakan bahwa 88% program dan kegiatan yang diselenggarakan oleh Pondok Pendawa relevan dengan pendidikan karakter kemandirian menurut Thomas Lickona dan berbasis kecerdasan jamak. Di samping itu, program/kegiatan juga mencerminkan aspek perkembangan kemandirian yang dikembangkan oleh Steinberg dan Havighurst; dan Kedua, pola koordinasi yang dibangun mampu mewujudkan sinergisitas antar komponen organisasi. Hal ini disebabkan karena Pondok Pendawa memiliki 3 (tiga) modal sosial yang melekat pada seluruh pengurus, yaitu: pengurus merupakan santri yang telah memiliki pengalaman di pesantren sebelumnya sebagai abdi dalem kiai; terbangunnya kesadaran bersama diantara pengurus akan pentingnya berkolaborasi dengan siapapun; dan terimplementasikannya prinsip mencerdaskan keberagamaan, melayani keragaman kecerdasan dalam kebijakan manajerial Pondok Pendawa; dan (4) Tahap pengawasan dapat disimpulkan bahwa kegiatan supervisi telah dilaksanakan oleh pimpinan Pondok Pendawa dan cukup memadai. Hal ini dibuktikan dengan beberapa hal berikut: Pertama, pimpinan Pondok Pendawa melakukan supervisi manajerial secara berkala satu minggu sekali meskipun tidak terjadwal secara terstruktur, sehingga pelaksanaannya masih isidentil; dan Kedua, pelaksanaan tindaklanjut hasil supervisi dilakukan dalam berbagai bentuk kegiatan tergantung dengan temuan saat supervisi. Adapun bentuk kegiatannya diantaranya: pelatihan, workshop, koordinasi intensif dengan lembaga mitra, dan redesain ulang rencana kegiatan.
Deskripsi: Kata Kunci : Manajemen, kemandirian, pendidikan karakter, kecerdasan majemuk, pondok pesantren Referensi :
URI: https://drive.google.com/uc?export=view&id=1Idcje3lY81vxBBH_pOH7bqNQmoOEkT9p
https://repository.bungabangsacirebon.ac.id/repo/handle/123456789/785
Tanggal: 2021-09-18


File dalam item ini

File Ukuran Format Lihat

Tidak ada file yang diasosiasikan dengan item ini.

Item ini muncul di Koleksi berikut

Tampilkan catatan item lengkap

Telusuri Repositori


Pencarian Lanjutan

Jelajahi

Akun Saya