Abstract:
Pembelajarn kreativitas seni tari di RA AL AMIN Kertasri Weru mencakup beberapa aspek yaitu ada aspek kelincahan, fleksibilitas, orsinalitas, elaborasi dan sensitivitas. Dari 5 aspek tersebut sangat penting untuk diberikan dalam pembelajaran seni tari, agar anak mampu mengembangkan kemampuan kreativitas diri yag dimilikinya. Permasalahan dalam penelitian ini yaitu bagaimana cara meningkatkan kreativitas anak dalam pembelajaran kreativitas seni tari RA AL AMIN Kertasari Weru.Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas anak dalam pembelajaran seni tari melalui strategi learning by playing di RA AL AMIN Kertasari Weru. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Di penelitian ini mengacu pada model Kemmis dan Mc Taggart, meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah anak skelompok B RA AL AMIN Kertasari Weru yang berjumlah 16 anak, terdiri dari 8 orang anak perempuan dan 8 orang anak laki-laki. Kolabolator penelitian ini adalah guru Seni Tari RA AL AMIN Kertasri Weru. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi. Instrumen penelitian ini adalah lembar observasi dan catatan harian. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif baik kuantitatif maupun kulitatif. Kriteria keberhasilan tindakan peneliti ini adalah: 1. Perbandingan sebelum tindakan dan sesudah tindakan mengalami peningkatan pada aspek kreativitas dan 2. Skor minimal yang dicapai pada sebelum aspek kreativitas minimal 61. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kreativitas anak dapat ditingkatkan setelah diberi tindakan melalui strategi learning by playing yang diterapkan pada pembelajaran seni tari. Hasil observasi sebelum tindakan menunjukkan bahwa skor kreativitas rata-rata yang di peroleh anak adalah 55,1 Ada dua aspek kreativitas yang belum berkembang yaitu orisinalitas dan elaborasi. Pada siklus I skor kreativitas rata-rata meningkat menjadi 80,5 dan semua aspek kreativitas telah berkembang namun ada dua aspek yang perkembangannya belum maksimal, yaitu fleksibilitas dan elaborasi. Pada siklus II skor kreativitas rata-rata meningkat menjadi 91 dan semua aspek kreativitas berkembang maksimal. Implikasi dari penelitian ini adalah bahwa guru diseyogyakan menerepkan strategi learning by playing untuk meningkatkan kreativitas anak dalam pembelajaran seni tari.