Efektifitas Metode Eksperimen Dalam Mengembangkan Kemampuan Sains Anak Kelompok B PAUD Islam AL-Haniif Desa Adi Dharma Kec. Gunung Jati Kab. Cirebon

Abstract

*Skripsi ini membahas efektivitas metode eksperimen dalam mengembangkan kemampuan sains anak kelompok B PAUD Islam Al-Haniif Desa Adi Dharma Kecamatan Gunung Jati Kabupaten Cirebon Tahun Pelajaran 2017/2018. Kajiannya dilatarbelakangi oleh pembelajaran sains yang dilakukan di PAUD Islam Al-Haniif masih berupa konsep sebatas pada sains produk bukan mengajarkan pada sains proses, guru di PAUD Islam Al-Haniif lebih banyak menggunakan metode pemberian tugas dengan menggunakan Lembar Kerja Anak (LKA), pembelajaran sains yang ada masih berpusat pada guru dan bersifat abstrak sehingga perhatian anak menjadi tidak fokus, karena anak tidak diajak terlibat langsung dalam proses sains tersebut. Metode dan strategi pembelajaran yang kurang variatif merupakan salah satu penghambat dalam proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya efektivitas metode eksperimen dalam mengembangkan kemampuan sains anak kelompok B PAUD Islam Al-Haniif Tahun pelajaran 2017/2018. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan metode observasi partisipan dan dokumentasi. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan lembar observasi dan dokumentasi untuk mendapatkan data tentang metode eksperimen sebagai variabel X dan kemampuan sains sebagai variabel Y. Penelitian ini merupakan penelitian populasi karena mengambil seluruh anak kelompok B di PAUD Islam Al-Haniif Tahun Pelajaran 2017/2018 dengan jumlah subyek penelitian 16 responden. Data penelitian yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik analisis data dengan design one group pretest-posttest yaitu mengetahui kemampuan sains sebelum menggunakan metode eksperimen sebagai variabel X1 dan kemampuan sains sesudah menggunakan metode eksperimen sebagai variabel X2, kemudian kedua data tersebut diolah untuk menjawab apakah ada perbedaan kemampuan sains sebelum dan sesudah metode eksperimen. Hasil penelitian menunjukkan anak masih belum mengerti isi air bila dipindahkan dengan berbeda tempat tetapi tanpa menambahkan jumlah airnya tetap sama isinya. Pada penelitian pertama tidak menggunakan kegiatan konservasi zat cair, rata-rata nilai yang diperoleh anak adalah 39,26%, sedangkan setelah menggunakan kegiatan konservasi zat cair rata-rata nilai yang diperoleh anak adalah 82%. Hal ini menunjukkan bahwa hasil pembelajaran dengan metode eksperimen sains melalui konservasi zat cair lebih efektif dibandingkan dengan tidak menggunakan eksperimen sains melalui konservasi zat cair.